Posted in
Kisah
Di Gores
kang iyanon Sabtu, 05 Juni 2010
jam
00.51
Dari Ibnu Abbas r.a berkata Rasulullah S.A.W bersabda : " Sesiapa yang berpuasa pada hari Aasyura (10 Muharram) maka Allah S.W.T akan memberi kepadanya pahala 10,000 malaikat dan sesiapa yang berpuasa pada hari Aasyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala 10,000 orang berhaji dan berumrah, dan 10,000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah S.W.T akan menaikkan dengan setiap rambut satu darjat. Dan sesiapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari Aasyura, maka seolah-olah dia memberi makan pada seluruh ummat Rasulullah S.A.W yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka."
Lalu para sahabat bertanya Rasulullah S.A.W : " Ya Rasulullah S.A.W, adakah Allah telah melebihkan hari Aasyura daripada hari-hari lain?". Maka berkata Rasulullah S.A.W : " Ya, memang benar, Allah Taala menjadikan langit dan bumi pada hari Aasyura, menjadikan laut pada hari Aasyura, menjadikan bukit-bukit pada hari Aasyura, menjadikan Nabi Adam dan juga Hawa pada hari Aasyura, lahirnya Nabi Ibrahim juga pada hari Aasyura, dan Allah S.W.T menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada hari Aasyura, Allah S.W.T menenggelamkan Fir'aun pada hari Aasyura, menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub a.s pada hari Aasyura, Allah S.W.T menerima taubat Nabi Adam pada hari Aasyura, Allah S.W.T mengampunkan dosa Nabi Daud pada hari Aasyura, Allah S.W.T mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman juga pada hari Aasyura, dan akan terjadi hari kiamat itu juga pada hari Aasyura !".
Berawal dari tamu yang sering berkunjung di kediaman Habib Hasyim bin Muhammad bin Yahya untuk meminta nasehat dan doa dari beliau, dan hampir tiap hari selalu ada orang yang datang berkunjung di kediamannya, ada kalanya orang yang datang meminta nasehat dan doa, namun tidak sedikit pula yang datang hanya sekedar silaturrahim saja.
Walid Hasyim, begitulah beliau akrab disapa, baik di rumahnya, tetangga-tetangganya, maupun orang-orang yang mengenalnya. Beliau adalah sesosok orang yang selalu memberikan 'pencerahan' bagi orang yang membutuhkan akan nasehatnya, dengan kepiawaian serta tabiat dan kepribadiannya yang membuat masyarakat sekitar menaruh rasa akan tawadlunya, pantaslah sosok beliau kami para jamaah menyebutnya sebagai “ ulama kharismatik “.
Lalu atas inisiatif dan prinsip yang sangat kuat serta petunjuk dari Allah, beliau mengajak ummat untuk berdzikir (dzikrullah) yaitu dengan tidak memandang banyak atau sedikitnya peserta/jamaah yang hadir dan tidak memandang pula tua ataupun muda akan tetapi beliau mengatakan bahwa yang diutamakan adalah rutinitas dan kedisiplinan maka dengan ijin Allah dibentuk suatu tempat berkumpul pada setiap satu minggu sekali tepatnya pada malam senin untuk berdzikir kepada Allah dengan membaca Ratib Al-Haddad dan Solawat Nabi di kediamannya, di Jalan Kapten Arya Gg.35, sebuah tempat yang terletak di tengah kota Indramayu, namun tempat kediaman beliau masuk ke dalam tepatnya di kelurahan Karangmalang. "Jam'iyyah Nurussa'adah" begitulah jamaah menyebutnya.
Disatu sisi, beliau mempunyai keturunan yang selalu mengikuti jejak ayahnya, diantara keturunan beliau yang paling menonjol dan aktif adalah Habib Mabar Al-Maududi bin Hasyim bin Yahya, karena sejak kecil beliau sudah aktif dalam menuntut ilmu agama, beliau menimba ilmu dari banyak orang, dimulai dari ayahnya sendiri, pamannya, serta para Habaib dan Ulama. Pembacaan Ratib Al-Haddad dan Solawat Nabi dipimpin langsung oleh Walid Hasyim sendiri kecuali beliau berhalangan hadir dan biasanya digantikan oleh putra beliau, terkadang setelah dzikir selesai biasa sedikit di hidangkan siraman penyejuk qolbu atau rahat-rahat sambil ngaji kuping oleh Walid sendiri. Jam'iyyah Ratib Al-Haddad dan Solawat Nabi kurang lebih hampir 13 Tahun berjalan sampai dengan sekarang. Semoga dengan ridho dan ijin Allah Jam’iyyah ini akan selalu ada sampai akhir hayat nanti…amin barokallah.
0 komentar:
Posting Komentar